
Oleh:Nasaruddin
Ishak, S.Pd, AM.d kom,,M.Pd
Penelitian ilmiah pada hakikatnya
merupakan operasional metode ilmiah dalam kegiatan keilmuan. Demikian.juga
dengan penulisan ilmiah pada dasarnya merupakan argumentasi penalaran keilmuan
yang dikomunikasikan lewat bahasa tulisan. Untuk itu maka mutlak diperlukan
penguasaan yang baik mengenai hakikat keilmuan agar dapat melakukan penelitian
sekaligus mengkomunikasikan secara tertulis.
Sebenarnya banyak sekali bentuk
penulisan ilmiah yang kita temui dalam berbagai pedoman penulisan ilmiah.
Bentuk luar boleh beda tapi jiwa penalarannya adalah sama. Yang lebih penting
bukan hanya menguasai teknik penulisannya saja, namun yang lebih penting
memahami dasar pemikiran kita yang melandasinya. Berbagai macam bentuk
penulisan yang yg kita temui di setiap lembaga pendidikan tinggi beranekaragam.
Kesemuanya itu.merupakan selera dari kampus itu sendiri. Yang harus
diperhatikan oleh kita yang menulis karya ilmiah yaitu orang yang membaca dari
apa yang kita tulis.
Seorang penulis yang menguasai tema
pokok dengan baik tentu saja akan dengan mudah mengembangkan berbagai variasi
dari tema pokok tersebut. Seperti seorang yang telah mahir mengemudikan
kendaraan, mereka melakukan gerakan2 tangan dan kakinya tanpa memikirkan dari
gigi berapa dia memulai start kendaraannya. Begitu juga dengan orang yang
menguasai penulisan karya ilmiah entah dari mana ia memulai dan pada intinya
mengkomunikasikan hasil temuannya dengan menggunakan metode atau cara cara yang
logis dan sistematis. Hal ini lain dengan orang2 yang
masih kaku, mereka pedoman atau petunjuk yang didapat dari orang lain merupakan
harga mati yang harus diikuti. Kekauan semacam ini telah membudaya di
lingkungan pendidikan kita khususnya di negeri kita tercinta ini. Beda sengan
orang2 yg di negara maju yang telah memiliki budaya keilmuan yang kuat. Mereka
dengan bebas melakukan penulisan entah dari mana ia memulai, apakah dengan
pengajuan hipotesis terlebih dulu baru disusul oleh konsep teoretik.
Berikut ini penulis akan membahas
struktur penulisan ilmiah yang secara logis dan keonologisnya mencerminkan
kerangka penalaran ilmiah. Pembahasan ini ditujukan bagi mereka yang sedang
menulis skripsi, tesis, diaertasi dan karya ilmiah lainya.
- Pengajuan masalah.
Langkah pertama dalam suatu
penelitian adalah mengajukan masalah. Satu hal yang perlu disadari adalah pada
hakikatnya setiap masalah tidak pernah berdiri sendiri, dan tidak pernah
rerisolasi dari faktor-faktor lain. Selalu terdapat konstilasi dari
faktor-faktor lain. Kita ambil contoh masalah dalam pendidikan misalnya dalam
tiga tahun terakhir ini prestasi belajar mahasiswa untuk mata kuliah statistik
cenderung menurun. Dari rendahnya prestasi belajar tersebut bukan tanpa sebab
atau tanpa faktor yang mempengaruhinnya melainkan banyak faktor yang terlibat
apakah dari metode pengajaran dosen, sarana dan prasarana yang mendukung
aktivitas belajar atau bisa pula dengan kondisi psikologis dari mahasiswa itu
sendiri. Dalam kondisi yang bersifat situsional inilah maka kita dapat
mengidentifikasikan objek yang menjadi masalah.
- Identifikasi masalah.
Identifikasi permasalahan merupakan
merupakan suatu tahapan permulaan dari penguasaan masalah dimana suatu objek
dalam suatu jalinan situasi tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah.
Seperti dalam contoh diatas kurang tepat metode pengajaran dosen menimbulkan
rendahnya prestasi belajar mahasiswa untuk mata kuliah statistik. Pada tahap
identifikasi masalah bukan hanya satu masalah yang kita identifikasi melainkan
banyak masalah yang harus kita eksplorasikan. Setelah kita jelajah beberala
permasalahan. Untuk menghemat tenaga, waktu , biaya dsb untuk itu kita batasi
permasalahan.
- Pembatasan masalah.
Pembatasan masalah merupakan upaya
untuk menetapkan batas2 permasalahan dengan jelas, yang mungkinkan kita untuk
mengidentifikasikan faktor mana saja yang termasuk dalam lingkup permasalahan
dan faktor mana yang tidak. Sekiranya kita ingin meneliti tentang “pengaruh
metode pengajaran dosen terhadap prestasi belajar mahasiswa mata kuliah
statistik” maka kita batasi masalahnya yaitu masalah metode pengajaran dosen
dan prestasi belajar mahasiswa mata kuliah statistik. Setelah masalah dibatasi
maka masalah yang kita kaji akan lebih jelas atau lebih gamblang dengan rumusan
masalah.
- Rumusan masalah
Rumusan masalah merupakan upaya
untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin kita
cari jawabannya lewat penelitian.
- Kegunaan penelitian.
Adapun kegunaan peneltian kita
paparkan dengan jelas baik secara teori maupun secara praktek.
bersambung ke vol-2
EmoticonEmoticon