Friday, 17 June 2016

Impar Melaksanakan Kegiatan LDKM


https://kabarimpar.blogspot.co.id/

Makassar, www.kabar-impar.com-Pagi menyingsing di ufuk timur, mentari pagi kemerah-merahan mulai menampakan sinar terangnya. gumpalan Kabut-kabut awan berjejeran layak koboy sedang pawai tujuh belas agustus, para pencari nikmat tuhan berlalu lalang kesana kemari seolah memiliki peta harta karun nabi sulaiman diam tanpa suara tanpa sapa. Di akhir bulan tepatnya jumat 28 juni 2013 organisasi Impar yang berdiri sejak tahun 2008 lalu oleh beberapa senior  melaksanakan hajatan besar yaitu latihan dasar kepemimpinan mahasiswa (LDKM) yang diadakan dibenteng somba upo. Kegiatan ini dihadiri oleh semua mahasiswa baru yang datang dari parado[. Pelatihan seperti ini diharapkan menjadi bekal awal untuk masuk di perguruan tinggi makassar. Kegiatan ini di rencanakan mulai tanggal 28 sampai pada tanggal 30  juni, dan di ikuti oleh 30 peserta di antaranya laki-laki dan perempuan. 

Kegiatan seperti ini tiap tahunnya menjadi skala prioritas bagi pengurus sebab untuk menjadi anggota sah diorganisasi harus melewati proses LDKM sebagai pintu masuk, dalam kegiatan tersebut banyak hal yang didapatkan oleh mahasiswa baru mulai dari pembekalan materi dalam ruangan (in-door) maupun dilapangan (out-door). LDKM sebagai salah satu kegiatan yang akan memberikan pencerahan kepada para peserta agar memiliki wawasan luas berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Sebab jika seandainya kita terlambat untuk mendapatkan informasi (ilmu) maka kita akan menjadi orang-orang yang kalah dalam suatu kompetisi besar. Mungkin masih teringat dalam memori kita seperti yang digaung-gaungkan oleh media bahwa “siapa yang menguasai informasi maka dialah yang berkuasa” inilah ungkapan media massa yang dijadikan sebagai senjata ampuh untuk mencari dan mendapatkan informasi, artinya siapapun yang cepat mendapatkan informasi maka dia akan mampu untuk menggiring siapa saja yang ia kehendaki termasuk negri ini. 

Kegiatan seperti ini sebenarnya sudah mengakar dalam benak setiap mahasiswa makassar, karena setiap organisasi daerah (red organda) pasti mengadakannya karna kader harus dibentuk sedemikian rupa sehingga menjadi calon intelektual yang akan membawa pencerahan bagi masyarakatnya nanti. Pada dasarnya jika ditelusuri lebih jauh oeranan mahasiswa sangat signifikan dalam pemulihan bangsa dimana bangsa ini pernah berada dibawah bayang-bayang kekuasaan otoriter-totaliter bertangan besi soeharto beserta para kroni-kroninya. Akan tetapi mahasiswa hadir dipermukaan menjadi suatu kekuatan ideologis dan politis dalam rangka memperbaiki kembali arah bangsa yang kaca balau. Mahasiswa mengambil bagian dalam menumbangkan kekuasaan orde baru yang mengekang semua aktifitas politik yang memberikan kritikan yang tajam atas pemerintahan orde baru. 

Alhasil pada tanggal 21 mei di istana negara soeharto mengumumkan bahwa dirinya akan turun dari prabon kursi kekuasaan selama 32 tahun. Pasca jatuhnya orde baru maka masyarakat kita sedang mengalami transisi (peralihan) politik yang cukup dasyat menimpa bangsa indonesia, maka sadar atau tidak mahasiswa tidak akan mampu untuk melalukan suatu gerakan reformasi jika seandainya aktifis pada saat itu tidak melalukan pembacaan secara mendetail terlebih dahulu geopolitik orde baru. Sehingga dengan serentak turun kejalan dan menduduki gedung parlemen berhari-hari sampai presiden turun tahta, oleh karena mahasiswa pada saat itu memiliki segudang informasi untuk dikaji kemudia dielaborasi lebih lanjut dalam kajian-kajian ilmiah akademik. maka sangat disayangkan oleh kita hari ini jika para mahasiswa hanya menjadi penonton yang baik duduk diam membisu tampa melakukan perlawan atas diskriminasi manusia oelh karena tidak pahamk masalah dan tidak mau tahu. Berapa banyak mahasiswa yang ada indonesia mulai dari sabang sampai merauke belum lagi ditambah dengan yang kuliah diluar negri, jumlahnya cukup fantastik akan tetapi apa yang terjadi sekarang, gerakan mahasiswa serasa sudah tidak memiliki gaung lagi dimata birokrasi oleh karena tidak adanya persatuan yang mempersatukan diantara semua mahasiswa. Dan kita pastinya akan bertanya mengapa demikian? Tidak adanya kesadaran yang tumbuh dalam diri mahasiswa untuk mengambil bagian dalam memperbaiki tatanan oelh karena kita terjebak dalam pragmatisme politik, terlena dengan tawaran dan bagian-bagian yang dikasih sebagai imbalan sehingga menjadikan daya kritis kita menjadi tumpul.

Sebagai senior kami tidak menginginkan adanya junior yang terlahir menjadi manusia yang apatis akan realitas sosial yang mengharuskan kita untuk berpikir dan bertindak cerdas. Seperti yang dikatakan oleh pemikir sosialis italia Antonio Gramsci semua orang adalah intelektual tapi tak semua menjalankan aktifitas intelektual. Artinya kita termasuk orang yang memiliki kesadaran untuk mengetahui (intelektual) terhadap segala sesuatu, tetapi kalau hanya sebatas mengetahui lalu tidak bertindak sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh Ali Syariaty bukanlah tergolong manusia yang tercerahkan (rausanfikr). Syariati menjelaskan tentang orang yang tercerahkan adalah orang yang memilliki ilmu pengetahuan lalu menggunakan ilmu tersebut untuk memperbaiki masyarakat bukannya menjadikan ilmu sebagai alat untuk menindas dan memeras yang lain, karna ilmu harus digunakan sesuai dengan perintah sang ilmu (Allah SWT).  

Ada dua kategori yang diklasifikasikan oleh gramsci dalam melihat kaum intelektual pertama intelektual menara gading yaitu para saintifik yang berada dibelakang meja, mereka asyik mencari rumus-rumus, teori ilmiah, matematika dll mereka tidak mau bersentuhan secara langsung dengan masyarakat untuk mengubahnya. Mereka ini para tokoh yang berada dimenera gading yang jauh dari lingkungan masyarakat. Sedang kedua intelektual organisk mereka inilah yang langsung turun ke kehidupan masyarakat untuk mengubah dari tatanan yang timpang menuju tatanan yang diharapkan secara bersama dimana keadilan menjadi salah satu peinsip dalam hidup. Mereka datang seperti nabi yang memberikan petunjuk pada ummatnya yang sedang haus akan jiwa dan rohaninya.

Pelaksanaan kegiatan ini sangat memberikan sumbangsih yang cukup signifikan bagi para peserta LDKM, karena peserta diberikan bekal yang cukup dalam merintangi bahtera kehidupan mahasiswa. Apalagi selama proses pengkaderan banyak hal yang disuntik menjadi vitamin pengetahuan yang berguna bagi kelangsungan hidup menjadi mahasiswa yang ideal. Dengan materi-materi yang turun diharapkan para peserta bisa menjadikan sebagai suatu landasan awal atau pemahaman dalam menganalisis sesuatu karna mahasiswa segala sesuatunya harus berpatokan pada keilmiahan (rasional empiris). 

Penulis: Ruslan
Editor : Ruslan

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon